Cari Blog Ini

Senin, 28 November 2011

MAKALAH PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU


“PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU” (Vigna radita)





























Guru Pembimbing
Roslina Siregar, S.Pd


Disusun Oleh
Herni Uswatun Hasanah

SMA Negeri 9 Siak
Kecamatan Lubuk Dalam Kabupaten Siak
Tahunp Pelajaran 2011/2012
LEMBAR PENGESAHAN




NAMA                                                : HERNI USWATUN HASANAH
NIS                                                     : 9947250371
KELAS                                               : XII IPA1
                                                               

PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU
(Vigna radiata)

DISAHKAN
                        Pada hari         :           ............................................................
                        Tanggal           :           ............................................................
 


KEPALA SEKOLAH
SMA NEGERI 9 SIAK





Drs. SAWIRMAN
             NIP. 19660206 199903 1003
GURU PEMBIMBING






ROSLINA SIREGAR, S.Pd
NIP. 19760711 200501 2005

    
SMA Negeri 9 Siak
Kecamatan Lubuk Dalam Kabupaten Siak
Tahunp Pelajaran 2011/2012


KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya karya ilmiah ini. Karena hanya dengan rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan karya ilmiah iniuntuk memenuhi tugas Biologi dengan judul “Pengaruh cahaya Terhadap PertumbuhanKacang Hijau”. Karya ilmiah ini saya susun dengan tujuan sebagai syarat mengikuti ujian praktek 
Biologi. Disamping itu karya ilmiah ini saya susun untuk mengetahui bagaimana pengaruhcahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya karya ilmiah ini,yaitukepada:
1.      Drs. Sawirman; yang telah member izin dilakukannya praktikum,
2.      Roslina Siregar S.pd; selaku guru bioligi SMA Negeri 9 Siak yang telah membimbing kami dalam melakukan pratikum dan menyelesaikan makalah ini.
3.      Orang Tua Saya; yang bersedia memberikan saya waktu luang untuk menyelesaikan makalah ini;
4.      Teman-teman yang telah membantu saya dalam mengumpulkan data percobaan.

Saya berharap karya ilmiah ini dapat digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan serupa pada masa yang akan datang. Selain itu saya berharap semoga karya ilmiah ini dapat menambah pengetahuan pembaca dan dapat berguna bagi siapapun yang membacanya. Saya menyadari bahwa tidak ada satu hal pun di dunia ini yang memiliki kesempurnaan, begitu juga dengan karya ilmiah ini. Saya sangat mengharapkan partisipasi Ibu Roslina Siregar dan teman-teman dalam bentuk kritik dan saran yang konstruktif guna menyempurnakan karya ilmiah ini.



Lubuk Dalam,


Penulis
 







DAFTAR ISI



Kata Pengatar......................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2    Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
1.3    Batasan Masalah...................................................................................................... 3
1.4    Hipotesa................................................................................................................... 3
1.5    Tujuan Penelitian...................................................................................................... 3
1.6    Manfaat Penelitian................................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORITIS
2.1    Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan.......................................................... 4       
2.2  Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
dan Perkembangan Pada Tumbuhan......................................................................... 5
2.3  Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau........................................................................... 9
2.4  Morfologi Tanaman Kacang Hijau........................................................................... 10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1    Alat dan Bahan........................................................................................................ 11
3.2  Langkah Kerja.......................................................................................................... 11
3.3    Variabel Penelitian................................................................................................... 12
3.4    Tata Letak Penelitian............................................................................................... 12
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Data Mentah............................................................................................................. 15
4.2 Data Akhir................................................................................................................ 16
BAB V PENUTUP
5.1  Kesimpulan................................................................................................................... 19
5.2  Saran............................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ iii



DAFTAR PUSTAKA

http://zaifbio.wordpress.com/2010/02/12/pertumbuhan-dan-perkembangan, 27/Juli/2011



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.         Latar Belakang
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan.
Tumbuhan kacang hijau yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji,dinamakan kecambah (plantula).
Awal perkecambahan kacang hijau  dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imbibisi terjadi karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.
Biji kacang hijau dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga (kaulikulus).
Kacang hijau itu sendiri adalah tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tanaman ini memiliki kulit yang hijau, berbiji putih, dan sering dibuat kecambah atau toge. Selain itu, kacang hijau juga memiliki bunga kacang hijau yang berbentuk kupu-kupu dan berwrna kuning kehijauan atau kuning pucat. Bunga tersebut akan membentuk polongan yang berisi 10-15 biji kacang hijau.
Dalam pertumbuhan tanaman kacang hijau, memerlukan media dan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah cahaya. Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup didunia. Bagi manusia , hewan dan tumbuhan cahaya matahari adalah penerang dunia ini. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat ( tidak hijau ). Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk penunjang sel – sel tumbuhan sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh ditempat terang menyebabkan tumbuhan – tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek, daun berkembang, lebih lebar, lebih hijau, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh.
Misalnya saja pada tanaman kacang hijau. Bagi orang Indonesiatanaman adalah tanaman yang penting, karena Indonesia terkenal dengan makanan yang bernama bubur kacang hijau yang biasanya disantap untuk menghangatkan badan. Namun dibalik segala kegunaan pertumbuhan kacang hijau yang baik itu dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah cahaya .Mengapa hal itu bisa terjadi ? ,mungkin sebagian orang tidak mengetahui sebabnya.
Oleh sebab itu kami memilih permasalahan ini sebagai poin penting dalam pembuatan makalah ini. Kami ingin membuktikan bahwa teori yamg sudah ada itu benar.

1.2.         Rumusan Masalah
A.    Bagaimanakah pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau ?
B.     Bagaimanakah perbedaan tanaman kacang hijau yang diletakan diruang yang terkena sinar matahari secara langsung, terkena cahaya melalui celah dan diruang yang sangat sedikit cahayanya?

1.3.         Batasan Masalah.
Kami mengamati pertumbuhan & perkembangan tanaman kacang hijau selama 7 hari.

1.4.         Hipotesa
Hipotesa penelitian ini adalah jika tumbuhan kacang hijau diletakkan ditempat  yang langsung terkena cahaya matahari, maka pertumbuhannya akan lebih lambat namun daunnya tampak lebih lebar, tebal, hijau tampak segar dan batang kecambah tampak kokoh. Jika diruang dimana cahaya masuk hanya melalui bagian celah-celah tertentu saja maka tanaman kacang hijau ini akan mengarah ke arah datangnya cahaya itu. Dan jika di ruang yang tidaj terkena cahaya matahari secara langsung, maka batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah, batangnya lebih tinggi, daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat.

1.5.         Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan  membuktikan pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.

1.6.         Manfaat Penelitian
1.      Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan kacang hijau;
2.      Sebagai sumber informasi dalam pengembangan teknologi pertanian;
3.      Sebagai media pembelajaran mengenai pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan kacang hijau bagi pembaca;
4.      Sebagai media tambahan untuk proses pembelajaran.




BAB II
LANDASAN TEORITIS

2.5  Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah pertumbuhan ukuran (massa,panjang) secara kuantitatif yang dihasilkan dari pertumbuhan jumlah sel & bersifat irreversibel (tidak dapat kembali) karena adanya pembelahan mitosis. Perkembangan adalah proses maju kedewasaan secara kuantitatif terhadap pengembangan tubuh organisme.
Proses pertumbuhan dan perkembangan ditentukaolehinteraksi antara faktor internal (gen dan hormon) dan faktorlingkungan, misalnya suhu, oksigen, cahaya, dan kelembapan.Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulaidengan perkecambahan biji. Kemudian, kecambah berkembangmenjadi tumbuhan kecil yang sempurna yang kemudian tumbuhmembesar. Setelah mencapai masa tertentu, tumbuhan akanberbunga dan menghasilkan biji.
Perkembangan pada tumbuhan diawali dengan fertilisasi. Pada awal perkembangannya, embrio mendapatkan makanan dari kotiledon. Kotiledon terdapat pada biji tumbuhan tingkat tinggi. Tumbuhan dikotil memiliki dua kotiledon, sedangkan monokotil memiliki satu kotiledon. Pertumbuhan awal tumbuhan dari biji menjadi tanaman baru disebut perkecambahan. Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu epigeal dan hipogeal. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah karena terdorong oleh pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah, sedangkan plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang memanjang ke arah atas.
Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan yaitu tipe epigeal, dan tipe hipogeal.
    

Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di meristem (titik tumbuh) yang terdapat pada ujng akar dan batang. Meristem akan mengalami pembelahan mitosis. Oleh karena itu, ujung batang dan ujung batang akan bertambah panjang dan besar.
Pertumbuhan disebabkan oleh pertambahan besar dan panjang sel-sel itu sendiri. Pada batang terdapat dua jenis tunas, yaitu tunas yang letaknya di ujung batang yang disebut tunas terminal dan mengandung meristem apikal, serta tunas samping yang nantinya membentuk cabang batang, daun, dan bunga.
Batang tumbuhan selain bertambah panjang juga dapat bertambah besar. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas kambium, yang termasuk jaringan meristem yang sel-selnya aktif membelah. Letak kambium di antara jaringan xilem dan floem. Kambium akan terus membentuk jaringan xilem dan floem baru sehingga batang makin lama akan menjadi besar. Aktivitas kambium meninggalkan batas yang jelas pada batang. Batas ini disebut lingkaran tahun.

2.6        Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan   Pada Tumbuhan.
1.      Nutrisi 
2.      Air 
3.      Tingkat kesamaan & basa (PH)
4.      Suhu
5.      Kelembapan udara
6.      Oksigen
7.      Cahaya
2.6.1        Cahaya
Cahaya merupakan faktor utama sebagai energi dalam fotosintesis, untuk menghasilkan energi. Kekurangan cahaya akan mengga nggu proses fotosintesis & pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Kekuranagan cahaya pada saat pertumbuhan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah & daunnya berukuran lebih kecil, tipis, pucat.
Pengaruh cahaya bukan hanya tergantung kepada fotosintesis (kuat penyinaran) saja, namun ada faktor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu berkaitan dengan panjang gelombangnya. Penelitian yang dilakukan oleh Hendrick & Berthwick pada tahun 1984, menunjukan cahaya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah pada spectrum merah dengan panjang gelombang 660nm.
Percobaan dengan menggunakan spectrum infra merah dengan panjang gelombang 730nm meberikan pengaruh yang berlawanan. Substansi yang merspon spectrum cahaya adalah fitakram suatu protein warna pada tumbuhan yang mengandung susunan atom khusus yang mengabsorpsi cahaya.
Cahaya mutlak diperlukan oleh semua tumbuhan hijau untuk melakukan fotosintesis, tetapi pengaruhnya terhadap pertumbuhan perkecambahan tumbuhan adalah menghambat, karena cahaya dapat menyebabkan terurainya auxin sehingga dapat menghambat pertumbuhan. Hal ini dapat dibuktikan apabila kita meletakkan dua kecambah, yang satu di tempat gelap dan yang lain di tempat terang. Dalam jangka waktu yang sama, kecambah di tempat gelap tumbuh lebih cepat tetapi tidak normal. Pertumbuhan yang amat cepat di dalam gelap ini disebut etiolasi.





Pada tumbuhan terdapat pigmen yang disebut fitokrom, yang berfungsi mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kloroplas, sintesis klorofil, pembentukan hormon tumbuhan (misalnya giberelin), dan pengaturan posisi daun terhadap sinar matahari. Selain itu, fitokrom berpengaruh juga terhadap fotoperiodisme, yaitu pengaruh lamanya pengaruh pencahayaan terhadap pertumbuhan dan pembentukan bunga.
Berdasarkan panjang dan intensitas penyinaran, tumbuhan dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
a)       Tumbuhan berhari pendek (shortday plant) : Berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih pendek daripada periode kritis. Contohnya: strawberry, dahlia, aster, dan krisatinum.
b)       Tumbuhan berhari panjang (longday plant) : berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih panjang daripada periode kritis. Contohnya: bayam selada, gandum, dan kentang.
c)       Tumbuhan netral (dayneutral plant) : Tidak dipengaruhi oleh lamanya periode penyinaran. Contoh: mawar, anyer, dan bunga matahari.


2.6.2   Hormon yang Mempengaruhi Pertumbuhan
a)      Auksin
Jaringan penghasil pada pada tunas apikal, daun muda embriu dalam sel merangsang perpanjangan sel batang & merangsang pertumbuhan sel akar, diffrensiasi, perhubungan, dominasi tunas apikal, pekembangan bakal buah, fototropisme & gravitropisme. Auksin dibentuk oleh ujung batang dan ujung akar. Auksin yang dihasilkan oleh ujung batang akan mendominasi pertumbuhan batang utama, sehingga pertumbuhan cabang relatif sedikit. Keadaan ini dikenal dengan istilah dominansi apikal (apical dominance). Dengan memotong ujung batang, dominansi apikal akan hilang, sehingga pertumbuhan cabang-cabang batang berjalan dengan baik. Auksin dapat terurai bila terkena cahaya. Bila suatu koleoptil dikenai cahaya dari samping, maka bagian koleoptil yang terkena cahaya auksinnya akan terurai sehingga pertumbuhannya lebih lambat daripada bagian koleoptil yang tidak terkena cahaya. Akibatnya koleoptil akan tumbuh membelok ke arah datangnya sinar.

b)      Giberelin
Hormon ini berfungsi mengatur pemanjangan batang (ruas batang), juga pertumbuhan pucuk dan pembentukan buah. Secara umum fungsi giberelin adalah untuk merangsang pertumbuhan meraksasa dan terbentuknya buah tanpa biji (partenokarpi).

c)      Sitokinin
Hormon tumbuhan ini mempengaruhi pertumbuhan, pengaturan pembelahan sel, dan pemanjangan sel. Konsentrasi sitokinin dan auksin yang seimbang merupakan hal yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Sitokinin dalam memperpanjang usia jaringan.

d)     Asam Absisat (dormin)
Asam absisat ditemukan pada umbi-umbian dan biji-biji yang dorman, beberapa jenis buah-buahan, daun, dan jaringan tumbuhan lain. Secara fungsi asam absisat adalah mempercepat penuaan daun, merangsang pengguguran daun, dan memperpanjang masa dormansi (menghambat perkecambahan biji).

e)      Gas etilen
Buah yang sudah tua menghasilkan gas etilen yang dianggap sebagai hormon yang dapat mempercepat pemasakan buah yang masih mentah. Gas etilen meningkatkan respirasi sehingga buah yang asalnya keras dan masam, menjadi empuk dan berasa manis.
f)       Kalin
Kalin adalah hormon yang merangsang pembentukan organ tubuh. Berdasarkan organ yang dibentuknya, kalin dibedakan atas:
a)       Kaulokalin : merangsang pembentukan batang
b)       Rhyzokalin : merangsang pembentukan akar. Sekarang telah diketahui bahwa rhyzokalin identik dengan vitamin B1 (thiamin)
c)       Filokalin : merangsang pembentukan daun
d)       Antokalin : merangsang pembentukan bunga

g)      Asam traumalin
 Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami luka. Tumbuhan memiliki kemampuan untuk memperbaiki bagian yang luka, disebut daya restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini terjadi dengan bantuan hormon luka atau kambium luka atau asam traumalin. Lukaluka yang terjadi dapat tertutup kembali dengan membentuk jaringan kalus dan jaringan yang rusak dapat diganti dengan yang baru. Bahkan dari luka pada bagian tertentu dari tubuh tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.
2.7   Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam dunia tumbuh tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini.
Kingdom                   :Plantae
Subkingdom               :Tracheobionta(Tumbuhan
                                 berpembuluh)
Super Divisi                : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                          :Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Sub-divisi                   : Angiospermae
Kelas                           : Dicotyledoneae
Ordo                           : Rosales
Famili                         : Fabaceae (suku mpolong-polongan)
Genus                         : Vigna
Spesies                    :  Vigna radiata atau Phaseolus  radiates






 





2.8   Morfologi Tanaman Kacang Hijau
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua.
Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.
Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji.
Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam . Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.5  Alat dan Bahan
Untuk melaksanakan penelitian ini diperlukan beberapa alat da bahan yang nantinya akan digunakan, diantaranya adalah:
1.      Kecambah Kacang Hijau
2.      Polybag
3.      Tanah Hitam
4.      Penggaris
5.      Pena
6.      Buku
7.      Air
8.      Gayung
9.      Pupuk KCL

3.6             Langkah Kerja
1.      Rendam kacang hijau selama satu malam agar kacang hijaulebih cepat tumbuh.
2.      Pilihlah kacang hijauyang akan ditanam (gunakan kacang hijau yang keadaannya sama ).
3.      Isi kolybag dengan tanah hitam yang subur ( gunakan jenis tanah yang sama, ukuran dan banyak taah juga sama)
4.      Beri sampel atau kode pada setiap kolybag, sisi kanan P1A dan sisi kiri P1B.
5.      Tanamlah bibit atau kecambah kacang hijau kedalam setiap kolybag, masing-masing kolybag diisi dengan 2 kacang hiijau.
6.      Siram tanaman tersebut dengan volume air yang sama
7.      Letakkan setiap polybag dilokasi yang bebeda
8.      Tanaman disirami 2 hari sekali agar akarnya tidak membusuk
9.      Amati pertumbuhannya setiap hari (selama 7 hari).


3.7  Variabel Penelitian
3.7.1        Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuatkonstan sehingga pengaruh variable bebas terhadap variable terikattidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
1)      Media Penanaman
2)      Jumlah Air
3)      Ukuran Media Penanaman

3.7.2        Variabel Bebas
Variabel bebas adalahvariabel yang menyebabkan timbulnya variableterikat.
1)      Intensitas Cahaya
2)      Kelembapan
3)      Udara
4)      Suhu 

3.7.3        Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadiakibat karena adanya variabel bebas
1)      Tinggi Batang
2)      Kualitas Tanaman

3.8    Tata Letak Penelitian






                                                                                    

 



 



































 














 














BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1  Data Mentah
No
Perlakuan
Parameter
1
2
3
4
5
6
7
Rata-rata
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B
1
P1
Panjang Batang (Cm)
5.00
5.50
6.25
6.25
7.50
7.75
8.75
8.88
10.00
10.00
10.70
11.00
12.50
12.00
8.72
2
Lebar Daun (cm)
1.00
1.00
1.13
1.13
1.25
1.29
1.38
1.38
1.50
1.50
1.90
2.00
2.00
2.00
1.46
3
Panjang Daun (Cm)
2.00
1.80
2.38
2.35
2.75
2.90
3.13
3.45
3.50
4.00
4.00
4.30
4.10
5.00
3.26
4
Jumlah Daun
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
5
P2
Panjang Batang (Cm)
5.50
5.50
6.63
10.13
14.75
11.00
19.38
13.75
24.00
16.50
26.00
17.00
27.00
17.70
15.35
6
Lebar Daun (cm)
0.80
0.60
0.85
0.78
0.90
0.95
0.95
1.13
1.00
1.30
1.00
1.90
1.30
2.20
1.12
7
Panjang Daun (Cm)
2.00
1.50
2.05
1.63
2.10
1.75
2.15
1.88
2.20
2.00
2.30
2.40
2.50
2.60
2.08
8
Jumlah Daun
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
9
P3
Panjang Batang (Cm)
4.00
5.00
8.25
7.83
10.75
12.75
14.13
16.25
17.50
20.00
17.80
20.70
18.20
21.60
13.91
10
Lebar Daun (cm)
0.80
0.60
0.85
0.70
0.90
0.80
0.95
0.90
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
0.89
11
Panjang Daun (Cm)
1.70
1.00
1.90
1.25
2.10
1.50
2.30
1.75
2.50
2.00
2.50
2.00
2.50
2.50
1.96
12
Jumlah Daun
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
13
P4
Panjang Batang (Cm)
5.00
5.00
8.75
8.00
11.00
12.75
14.00
16.25
17.00
20.00
18.00
21.00
19.00
22.30
14.15
14
Lebar Daun (cm)
0.80
0.80
0.93
0.98
1.05
1.15
1.18
1.33
1.30
1.50
0.80
1.50
1.50
1.60
1.17
15
Panjang Daun (Cm)
2.00
2.00
2.38
2.50
2.75
3.00
3.13
3.50
3.50
4.00 
3.90
4.00
4.00
4.50
3.17
16
Jumlah Daun
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
17
P5
Panjang Batang (Cm)
5.00
4.50
8.00
8.75
12.75
11.85
16.25
14.38
20.00
17.50
21.00
18.60
22.30
19.00
14.28
18
Lebar Daun (cm)
1.00
2.00
1.05
2.25
1.10
2.50
1.15
2.75
1.20
1.00
1.20
1.00
1.20
1.00
1.46
19
Panjang Daun (Cm)
1.50
1.50
1.75
1.58
2.00
1.65
2.25
1.73
2.50
1.80
2.70
2.40
2.80
2.60
2.05
20
Jumlah Daun
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
21
P6
Panjang Batang (Cm)
5.50
5.00
7.50
10.38
15.25
12.25
20.13
15.88
25.00
19.50
25.00
19.80
25.50
20.00
16.19
22
Lebar Daun (cm)
0.80
0.80
0.80
0.85
0.80
0.90
0.80
0.95
0.80
1.00
1.00
1.80
2.30
2.30
1.14
23
Panjang Daun (Cm)
2.00
1.50
2.00
1.58
2.00
1.65
2.00
1.73
2.00
1.80
2.00
1.80
2.30
2.00
1.88
24
Jumlah Daun
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
25
P7
Panjang Batang (Cm)
5.50
5.00
8.63
8.15
10.80
16.50
13.45
22.25
16.00
28.00
17.50
28.50
17.80
25.80
15.99
26
Lebar Daun (cm)
1.00
1.00
1.68
1.00
1.15
1.00
1.23
1.00
1.30
1.00
1.30
1.50
1.50
2.00
1.26
27
Panjang Daun (Cm)
1.50
1.50
1.63
1.63
1.75
1.75
1.88
1.88
2.00
2.00
2.00
3.50
2.00
4.00
2.07
28
Jumlah Daun
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
29
P8
Panjang Batang (Cm)
6.00
5.00
8.13
7.38
10.25
9.75
12.30
12.13
14.50
14.50
14.80
14.50
15.00
14.50
11.34
30
Lebar Daun (cm)
0.60
0.60
0.83
0.70
1.05
0.80
1.28
0.90
1.50
1.00
1.50
2.00
1.50
2.30
1.18
31
Panjang Daun (Cm)
1.00
1.00
1.50
1.63
2.00
2.25
2.50
2.88
3.00
3.50
3.80
4.00
4.00
4.50
2.68
32
Jumlah Daun
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
33
P9
Panjang Batang (Cm)
6.00
6.00
8.63
8.00
11.25
10.00
13.88
12.00
16.50
14.00
17.00
17.00
18.00
16.50
12.48
34
Lebar Daun (cm)
0.60
0.60
0.70
0.70
0.80
0.80
0.90
0.90
1.00
1.00
1.10
1.00
1.40
1.00
0.89
35
Panjang Daun (Cm)
1.50
1.50
1.88
1.63
2.25
1.75
2.63
2.00
3.00
2.00
3.00
2.20
3.00
2.50
2.20
36
Jumlah Daun
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
37
P10
Panjang Batang (Cm)
5.00
5.00
6.13
6.63
7.25
8.25
8.38
9.88
9.50
11.50
9.60
11.50
20.00
16.50
9.65
38
Lebar Daun (cm)
1.00
0.60
1.00
0.83
1.00
1.05
1.00
1.28
1.00
1.50
1.20
1.50
1.20
1.60
1.13
39
Panjang Daun (Cm)
1.50
1.00
1.88
1.50
2.25
2.00
2.63
2.50
3.50
3.00
3.50
3.00
3.50
3.00
2.48
40
Jumlah Daun
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00